BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter,
pembawa acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan,
contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal,
skripsi, tesis, dan disertasi. Saat membuat penulisan ilmiah diperlukan
perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan proses awal mengarang sampai
dengan penulisan akhir.
Perencanaan
karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah,
mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan
hingga akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat
terstruksur dengan baik, menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika
perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan mengalami kesulitan dalam
penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah penelitian,
skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka diperlukan
perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.
Oleh karena
itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat
karangan, maka tim penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih
lanjut dalam makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan
yang benar untuk memudahkan saat pembuatan karangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang
muncul adalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan perencanaan dan pengembangan karangan?
2. Tahapan apa saja
yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan dan pengembangan karangan?
3. Bagaimana
cara membuat karangan yang baik dan benar?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat bertujuan :
1.
Untuk mengetahui
definisi dari perencanaan dan pengembanagan karangan beserta tahapannya.
2.
Agar dapat
merencanakan dan mengembangkan pembuatan karangan dengan baik dan benar.
3.
Untuk memahami cara
pembuatan karangan yang baik dan benar.
1.4 Manfaat
Pembuatan Makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini:
1.
Pembaca dapat merencanakan
pembuatan karangan dengan baik untuk memudahkan dalam pembuatan karangan.
2.
Pembaca dapat mengetahui
tahapan-tahapan dalam membuat perencanaan karangan yang terdiri atas tahap
prapenulisan, tahap penulisan dan revisi atau penyuntingan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan Karangan
Perencanaaan
karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan menulis
bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan.
Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui
tulisan.
Perencanaan
karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan,
penulisan, penyuntingan, dan presentasi.
2.2
Pengembangan
Karangan
Ada dua macam karangan yaitu
karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. fiksi lebih
kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih kearah kejadian nyata (benar-benar
terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi
karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. sedangkan
karangan fiksi contoh realnya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita
yang takmungkin terjadi.
Pada dasarnya untuk menyusun
karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan
sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
2.3 Tahapan Pembuatan Perencanaan dan
Pengembangan Karangan
Tahapan-tahapan
pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai berikut:
Tahapan penulisan:
1) Prapenulisan:
Menurut Minto Rahayu
dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap prapenulisan merupakan
tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup beberapa langkah yaitu:
a.
menentukan topik atau
judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,
b.
menyusun ragangan
(garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap
setelah datanya lengkap),
c.
menetapkan landasan
teoritis,
d.
menetapkan sumber data
(primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya,
e.
menetapkan metode
pembahasan,
f.
menyusun daftar
pustaka sementara, dan
g.
menjadwalkan
pelaksanaaanya.
2) Penulisan:
a.
Menulis keseluruhan
naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan;
b.
Penulisan tersebut
mencakup:
i.
Bagian pelengkap
pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel.
ii.
Bagian naskah utama
terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan dan saran.
3) Penyuntingan
(Editing): penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan
bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan (revisi), semua kesalahan dan
kekurangan itu dapat diantisipasi.
Dalam
merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan
sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:
1. Topik
Karangan
Topik karangan
adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi,
penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai
seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut.
Fungsi topik karangan:
a.
Mengikat keseluruhan
isi;
b.
Memudahkan
pengembangan ide bagi penulis;
c.
Memberikan daya tarik
dan mudah dimengerti bagi pembaca;
Pemilihan topik untuk
karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
a. Bermanfaat
untuk perkembangan ilmiah atau profesi penulis;
b. Menarik
untuk ditulis dan dibaca;
c. Dikuasai
dengan baik;
d. Bersifat
terbatas dalam artian tidak terlalu luas;
e. Didukung
data yang relevan;
2. Judul
Karangan
Judul karangan
pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan
nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai
slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan.
Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang
akan dibahas.
Syarat Judul yang
Baik:
a. Sesuai
dengan topik;
b. Sesuai
dengan isi karangan;
c. Berbentuk
frasa bukan kalimat;
d. Singkat;
e. Jelas;
f. Menarik
minat pembaca;
3. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan ialah
gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam
melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis
akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang.
Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu:
a. Tesis
Tesis adalah
rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan bila ada sebuah
tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan sebuah kalimat utama dalam
paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat.
Dengan kalimat tesis, penulis dapat menentukan bahan yang akan menjadi tulisan.
Tesis digunakan jika penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa tema
seluruh tulisan.
Ciri-ciri tesis yang
baik:
(1). berisi gabungan
rumusan topik;
(2). penekanan topik
sebagai suatu pengungkapan pikiran;
(3). pembatasan dan
ketetapan rumusan;
(4). berupa kalimat
lengkap terdapat subjek dan predikat (objek);
(5). menggunakan kata
khusus dan denotatif (lugas);
(6). berupa pernyataan positif –
bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan bukan kalimat negatif;
(7). dapat
mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan; dan
(8). dapat diukur dan
dibuktikan kebenarannya;
Contoh dari perumusan
tema, tujuan karangan, kalimat tesis, dan rumusan judul:
Tema :
Meningkatkan penjualan sepatu buatan dalam negeri
Tujuan : Untuk menunjukkan bahwa
sepatu buatan dalam negeri dapat diupayakan agar lebih diminati oleh konsumen.
Tesis :Sepatu buatan dalam
negeri dapat ditingkatkan penjualannya dengan menambah daya saing agar lebih
diminati konsumen
Judul : Sepatu
Lokal, Kenapa Tidak?
Contoh kalimat tesis
lainnya:
Topik : Upaya
meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2003.
Tujuan : Membuktikan bahwa sepatu
bata Indonesia diminati oleh Konsumen di Asean 2003.
Tesis : Pemasaran sepatu bata di Asean 2003 dapat
ditingkatkan dengan mempertinggi daya saing terhadap produk lain
b. Pengungkapan
maksud
Pengungkapan
maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide sentral. Jika tulisan
tidak mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk pernyataan.
4. Bahan
penulisan
Yang dimaksud
dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk mencapai
tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh,
rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan
sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan
sebagainya.
a. Bahan
pustaka
Berasal dari
buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ada du macam bahan
pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang pertama, bahan-bahan sumber yang bersifat
teori. Ini biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau
terminologi dan lain-lain dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli
yang berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau
pendapat seorang tokoh.
b. Wawancara
Wawancara
(interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada seorang yang dianggap berkompeten (berotoritas) tentang yang
ditulis. Wawancara biasanya digunakan untuk mendapatkan data secara lisan. Alat
bantu yang digunakan adalah alat perekam semacam tape recorder dan kamera
video. Alat tersebut digunakan untuk memudahkan penyalinan kedalam bentuk
tulis.
c. Angket
Angket
(quesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring pendapat (opini)
orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah disediakan. Responden tinggal
melingkari atau menyilangnya.
5. Kerangka
Karangan
Kerangka
karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita
menyusun karangan itu. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan akan
bersifat konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target
pembacanya.
Yang
mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan. Menyusun
kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan selanjutnya ke
dalam sub-subtopik yang lebih kecil.
Fungsi Kerangka
Karangan:
a.
Memperlihatkan pokok
bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi kemungkinan perluasan bahasan
tersebut sehingga memungkinkan penulisan menciptakan suasana kreatif sesuai
dengan variasi yang diinginkan;
b.
Mencegah pembahasaan
keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik judul, masalah,
tujuan, dan kalimat tesis;
c.
Memudahkan penulis
menyusun secara menyeluruh;
d.
Mencegah
ketidaklengkapan bahasan;
1) Tahapan
Penyusunan Kerangka Karangan
a.
Tahapan pertama:
merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan tujuan
yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan
suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan
atau tesis.
b.
Kedua ialah
mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian jelas dari
tesis atau pengungkapan maksud tadi (hal ini sering disebut dengan istilah
inventarisasi). Pada poin ini penulis diperbolehkan untuk mencatat
sebanyak-banyaknya tema-tema yang terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu
langsung melakukan evaluasi pada tema-tema tadi.
c.
Ketiga ialah melakukan
evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada langkah kedua tadi.
Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1.
Apakah semua tema yang
sudah dia catat memiliki pertalian (relevansi) langsung dengan tesis atau
pengungkapan maksud. Dan apabila sama sekali tidak mempunyai hubungan maka
topik tersebut dihapus dari daftar di atas.
2.
Semua tema yang masih
tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika ada dua topik atau lebih yang
hampir sama, maka mesti dibuat perumusan baru yang mencakup semua tema tadi.
3.
Evaluasi lebih lanjut
ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik memiliki derajat yang sama, atau
ada tema yang sejatinya merupakan rincian dari topik lain atau turunan dari
topik lain. Jika ada masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik yang dianggap
lebih tinggi posisinya.
4.
Ada kemungkinan bahwa
ada dua topik atau lebih yang memiliki derajat yang sama, tapi lebih rendah
dari topik yang lain. Jika terjadi hal yang demikian, maka usahakanlah agar
mencari satutopik yang lebih tinggi lain yang akan membawahi topik-topik tadi.
2) Manfaat
Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu
karangan.
Adapun manfaat
kerangka karangan adalah:
a.
Memudahkan penyusunan
kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah
penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
b.
Memudahkan penempatan
antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
c.
Menghindari timbulnya
pengulangan pembahasan.
d.
Membantu mengumpulkan
data dan sumber-sumber yang diperlukan.
3) Bentuk
Kerangka Karangan
Lazimnya
kerangka kalimat berbentuk deklaratif (berita) yang lengkap untuk merumuskan
setiap topik, subtopik, atau sub-subtopik seperti dibawah ini.
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang: Isinya
bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian pustaka, dan penalaran yang
menimbulkan masalah.
B.
Perumusan Masalah:
Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang akan dibahas dan akhirnya akan
dijawab dalam kesimpulan.
C.
Tujuan penulisan:
isinya target yang ingin dicapai.
D.
Pembatasan Masalah:
Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat penelitian, dan waktunya.
E.
Metode Pembahasan:
Isinya metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
F.
Sistematika Penulisan: Isinya
adalah urutan-urutan sistem pembahasan.
II.
LANDASAN TEORI:
Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas, misalnya:
pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.
III.
HASIL PENELITIAN:
Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori, hasil dari
seluruh penelitian.
IV.
PENUTUP: Berisi
kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
V.
DAFTAR PUSTAKA: Berisi
referensi tentang penulisan.[10]
Kerangka karangan yang
terdiri dari angka romawi
Misalnya:
Upaya meningkatkan
penjualan sepatu bata di Asean 2004
I. Penjualan
yang Sedang Berlangsung
II. Peningkatan
Penjualan
III. Prospek
Penjualan 2004
Kerangka Karangan yang
terdiri dari angka desimal
Misalnya:
Upaya meningkatkan
penjualan sepatu bata di Asean 2004
1. Penjualan
yang Sedang Berlangsung
1.1 Konsep
Penjualan Tradisional
1.2 Kualitas
Produk
1.3 Promosi
2. Peningkatan
Penjualan Periode 2004
2.2 Strategi Penjualan
2.3 Kualitas Produk
Standar Internasional
2.3 Promosi Multimedia
Kerangka karangan
sistem lekuk dengan angka desimal
Misalnya:
Upaya Meningkatkan
Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan
1. Pendahuluan
2. Potensi
Akademik Mahasiswa
2.1 Potensi
Kecerdasan
2.2 Keahlian
Bidang Studi
2.3 Tenaga
Kerja Intelektual
3. Paradigma
Kewirausahaan
3.1 Potensi
Kewirausahaan
3.2 Sumber
Kreativitas Baru
3.3 Budaya
Kewirausahaan
4. Strategi
Berwirausaha
4.1 Strategi
Awal
4.1.1 Konsep
4.1.2 Modal
4.1.3 Produk
4.1.4 Pasar
4.2 Evaluasi
Strategi Awal
4.3 Perencanaan
dan Pengembangan Tahun Pertama
4.4 Evaluasi,
Perencanaan, dan Pengembangan Tahun Kedua
5. Kesimpulan
Kerangka karangan
sistem lurus dengan angka romawi dan desimal
Misalnya:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan
Penelitian
1.4 Pembatasan
Masalah
1.5 Manfaat
Penelitian
BAB II
KERANGKA TEORI
1.1 Deskripsi
Teori
2.1.1 Deskripsi
teoritik variabel pertama
2.1.2 Deskripsi
teoritik variabel kedua
1.2 Kerangka Berpikir
1.3 Rumusan Hipotesis
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
1.1 Metode
Penelitian
1.2 Populasi
dan Sampel
1.3 Variabel
1.4 Instrumen
1.5 Prosedur
Pengukuran
1.6 Teknik
Analisis
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1.1 Deskripsi
Data
1.2 Pengujian
Data
1.3 Hasil
Pengujian
BAB
V KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
6. Penyuntingan
(Revisi)
Tahap revisi ini
bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari
karangan yang telah dibuat meliputi:
a)
Penyuntingan Naskah
(data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan penambahan ataupun
penggantian data.
b)
Penyuntingan Materi
(pendapat baru), seringkali setelah menulis karangan penulis menemukan ide dan
pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu dilakukan
revisi.
c)
Penyuntingan Bahasa
(ketikan), dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang
terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan
bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan yang benar,
penulisan kata serapan yang sesuai EYD.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Perencanaan
karangan adalah semua tahap persiapan penulisan dari awal mengarang sampai
terbentuk sebuah karangan.
2.
Tahap pembuatan
perencanaan karangan ialah tahap prapenulisan, tahap penulisan dan tahap
penyuntingan (revisi).
3.
Tahap prapenulisan
merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis.
4.
Tahap penulisan
merupakan tahapan untuk menulis keseluruhan naskah secara konseptual,
disertai kutipan atau data yang diperlukan.
5.
Tahap penyuntingan
(revisi) yaitu tahapan yang terdiri atas penyuntingan naskah, penyuntingan
materi, dan penyuntingan bahasa.
6.
Untuk menyusun
karangan yang baik perlu diperhatikan dalam memilih judul, topik, tujuan
penulisan, bahan penulisan, dan penyusunan kerangka karangan.
7.
Kerangka karangan
merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita menyusun
karangan itu.
8.
Tahap revisi ini
bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.
3.2 Saran
Demikian makalah
yang telah kami susun, kami menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami sebagai penyusun mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
manambah pengetahuan serta lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi para
pembacanya dan khususnya bagi kami sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Perkembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2012.
Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga, 2009.
Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Grasindo, 2007.
Abdul Gani, Ramlan dan Mahmudah
Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.
Indah, Dian. Definisi Kerangka Karangan, http://contohartikelmu.com/definisi-kerangka-karangan/ diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.22 WIB
Sahara, Siti. Perencanaan Karangan. http://perismatikilmu.blogspot.com diakses pada 1 April 2014 pukul 12.13 WIB
http://www.filemakalah.ga/2013/04/pengembangan-karangan.html
0 komentar :
Posting Komentar