BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udang merupakan
salah satu komoditas perikanan unggulan dalam program revitalisasi perikanan,
disamping rumput laut dan tuna. Pada awalnya jenis udang yang dibudidayakan di
air payau adalah udang windu, namun setelah mewabahnya penyakit terutama WSSV,
dan bakteri yang mengakibatkan menurunnya usaha udang windu, pemerintah
kemudian mengintroduksi udang vannamei pada tahun 2001 untuk membangkitkan
kembali usaha perudangan Indonesia dan dalam rangka diversifikasi komoditas
perikanan.
Budi daya udang
windu (Penaeus monodon) di Indonesia telah dilakukan sejak tahun 70-an
dan sampai sekarang masih merupakan salah satu kegiatan perikanan yang cukup
potensial. Puncak perkembangan usaha budidaya udang windu terjadi pada awal tahun
90-an dan pada periode tersebut peningkatan usaha budidaya udang windu bukan
hanya melalui intensifikasi, tetapi juga pembukaan areal hutan bakau menjadi
lahan pertambakan. Konsekuensi dari peningkatan usaha budi daya udang tersebut
adalah kualitas lingkungan menurun yang menyebabkan timbul berbagai serangan
penyakit udang. Salah satu penyakit udang yang disebabkan oleh bakteri Vibrio,
yaitu V. harvey, disebut penyakit vibriosis.
Vibriosis
merupakan penyakit kemerahan pada udang yang terutama disebabkan oleh bakteri Vibrio Harveyi yang menimbulkan kematian
dan kerugian yang cukup besar.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
manfaat mikroba pada udang
2. Mengetahui
dinamika mikroba di tambak udang
3. Mengetahui
apa itu probiotik
4. Mengetahui
sejarah probitik
5. Mengetahui
manfaat probitik di tambak udang
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Dinamika Mikroba
di Tambak Udang
Memahami proses
ekologi mikroba di tambak dan saluran usus udang sangat penting untuk menjaga
dan mengoptimalkan produktivitasnya tanpa penggunaan profilaksis zat berbahaya.
Pemeliharaan kualitas air yang baik dan pengendalian penyakit terkait erat
dengan pengelolaan komunitas mikroba dan fitoplankton.
Udang yang sehat
di dalam tambak akan merespon variabel-variabel yang meliputi interaksi, satu
sama lain, interaksi udang dan lingkungan fisika-kimia tambak (terutama
konsentrasi oksigen) dan interaksi komunitas mikroba, khususnya fitoplankton
dan bakteri. Karena suatu tambak relatif dangkal kedalamannya, kimia air
terpengaruh terutama oleh kimia tanah dan sedimen (bahan mengendap di dasar
tambak, termasuk ganggang mati, pakan limbah dan tinja).Sedimen ini diatur dan
dipengaruhi oleh aktivitas bakteri.
Kebanyakan bahan
organik diurai oleh bakteri heterotrofik aerobik di kolom air dan permukaan
sedimen. Bahan organik yang tersisa dipecah dalam zona anoxic (daerah dengan
kadar oksigen sedikit atau tidak ada) sedikitsedimen kebanyakan oleh bakteri
fermentasi, yang clostridia merupakan unsur pentingnya, tetapi juga mencakup
Vibrio. Asam lemak rantai pendek adalah produk akhir fermentasi oleh bakteri
ini dan mereka kemudian digunakan sebagai nutrisi oleh bakteri pereduksi-sulfat
dan juga direspirasi menjadi CO2. Jadi bahan organik dalam sedimen yang tidak
dioksidasi secara aerob dan selain proses pernapasan akhirnya akan akan
dikonversi menjadi karbon dioksida oleh bakteri ini. Hidrogen sulfat yang
beracun adalah produk utama lain dari proses ini, dan dengan demikian adalah
penting agar fermentasi diminimalkan dalam tambak udang. Strategi yang dapat
digunakan untuk mencapai hal ini dibahas di bawah.
Probotik,
bakteri menguntungkan alami yang hidup, sekarang diterima dan banyak digunakan
dalam budidaya udang. Mereka dirancang untuk mengubah komunitas mikroba dalam
saluran pencernaan hewan dan dalam lingkungan air mereka dan dengan demikian
juga bersaing dan menggantikan patogen.
2.2 Probiotik
Probiotik adalah
penggunaan mikroba hidup yang menguntungkan saluran pencernaan hewan untuk
meningkatkan kesehatan inangnya. Jadi lebih difokuskan pada hewan/inangnya.
Sejalan dengan kemajuan tehnologi, probiotik juga dimanfaatkan dalam
akuakultur. Probiotik adalah penggunaan bakteri atau mikroba menguntungkan
untuk meningkatkan kesehatan ekosistem tambak, kesehatan udang maupun
meningkatkan sistem imun dari inang (udang) dan mengendalikan/menghambat
mikroba patogen.
Menurut
Poernomo, A, (2004) probiotik adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan
mendukung pertumbuhan dan produktifitas udang. Penerapan probiotik pada udang
selain berfungsi untuk meyeimbangkan mikroorganisme dalam pencernaan agar
tingkat serapannya tinggi, probiotik juga bermanfaat menguraikan
senyawa-senyawa sisa metabolisme dalam air . Sehingga probiotik dapat berfungsi
sebagai bioremediasi, biokontrol, imunostimulan serta memacu pertumbuhan.
Probiotik adalah
mikroba yang merupakan bahan tambahan di perairan (Moriarty, 1998). Umumnya
bakteri probiotik terdiri dari bakteri nitrifiying dan atau bakteri
heterotrofik. Bakteri heterotrofik adalah bakteri yang mengkonsumsi oksigen
untuk menghasilkan karbodioksida dan amoniak pada saat proses oksidasi.
Sedangkan bakteri autrofik nitrtiying mengkonsumsi oksigen dan karbondioksida
pada saat oksidasi amoniak dengan produk akhirnya nitrat (Moriarty, 1996).
2.3. Sejarah Probiotik
Pengamatan asli
dari peran positif yang dimainkan oleh bakteri tertentu pertama
kali diperkenalkan oleh ilmuwan Rusia dan pemenang Nobel Eli Metchnikoff,
yang pada awal abad ke-20 menyatakan bahwa akan ada kemungkinan untuk mengubah
flora usus dan untuk menggantikan mikroba berbahaya oleh mikroba yang berguna.
Bifidobacteria
pertama kali diisolasi dari bayi disusui oleh Henry Tissier yang juga bekerja
di Institut Pasteur. Bakteri terisolasi bernama Bacillus bifidus communis
kemudian berganti nama menjadi genus''''Bifidobacterium. Tissier
menemukan bahwa bifido yang dominan dalam flora usus bayi yang diberi ASI dan
ia mengamati manfaat klinis dari mengobati diare pada bayi
dengan bifido. Efek klaim perpindahan bakteri proteolitik
bifidobacterial menyebabkan penyakit.
Selama wabah
Shigellosis pada tahun 1917, Jerman profesor Alfred Nissle mengisolasi
strain Escherichia coli'''' dari tinja seorang prajurit yang tidak
terpengaruh oleh penyakit tersebut. Metode mengobati penyakit menular yang
dibutuhkan pada waktu itu ketika antibiotik belum tersedia, dan Nissle menggunakan Escherichia
coli'''' Nissle 1917 ketegangan dalam salmonellosis infeksi akut
gastrointestinal dan Shigellosis.
Pada tahun 1920,
Rettger menunjukkan bahwa "Bacillus Bulgaria" Metchnikoff itu,
kemudian disebu t''Lactobacillus delbrueckii subsp''bulgaricus., Tidak
bisa hidup di usus manusia, dan fenomena makanan fermentasi mereda. Teori
Metchnikoff adalah perdebatan (pada tahap ini), dan orang-orang meragukan
teorinya tentang umur panjang.
Setelah kematian
Metchnikoff pada tahun 1916, pusat kegiatan pindah ke Amerika Serikat. Itu
beralasan bahwa bakteri berasal dari usus lebih mungkin untuk menghasilkan efek
yang diinginkan dalam usus, dan pada tahun 1935 strain tertentu
dari Lactobacillus acidophilus''''ditemukan menjadi sangat aktif ketika
ditanamkan dalam saluran pencernaan manusia. Percobaan dilakukan dengan
menggunakan organisme ini, dan hasil yang menggembirakan diperoleh terutama di
relief sembelit kronis.
2.4 Manfaat Probiotik di Tambak Udang
Di dalam tambak
udang, probiotik (mikroba hidup) dapat digunakan untuk memperbaiki ekosistem
tambak sehingga udang lebih nyaman. Mikroba yang biasa dimanfaatkan antara lain
Lactobacillus, Bacillus, dan Saccharomyces. Mikroba tersebut diisolasi dari
alam dan diperbanyak dengan fermentasi. “Probiotik ini menjaga ekosistem agar
udang nyaman untuk hidup (di tambak),” kata Teddy Candinegara, Manajer Divisi
PT Behn Meyer Indonesia, distributor probiotik, saat ditemui AGRINA di Serpong,
Banten (30/11).
Probiotik,
menurut M. Nadjib, Country Manager PT Inve Indonesia, distributor probiotik,
boleh dibilang sebagai asuransi bagi keberhasilan industri tambak udang.
Sebagai asuransi, menurut Teddy, mempunyai peran dalam keberhasilan budidaya,
meski bukan suatu jaminan. “Kalau tidak pakai probiotik, saya jamin, kemungkinan
besar mereka (para petambak udang) gagal, terutama tambak udang intensif,”
ungkapnya.
Dengan kepadatan
tebar udang yang tinggi, terutama pada tambak-tambak intensif, mau tidak mau
diperlukan probiotik. Sebab, kualitas airnya kurang baik. Apalagi dengan sistem
tertutup, tanpa atau sedikit ganti air. Probiotik, menurut Teddy, tidak
diperlukan kalau padat tebar sekitar 10—20 ekor per m2. Tapi kalau padat
tebarnya sekitar 50—70 ekor per m2 (semi intensif), apalagi sampai 300
ekor, sangat diperlukan probiotik.
2.5 Cara Kerja
Ada dua cara
kerja probiotik pada tambak udang. Pertama, bakteri baik yang terdapat pada
probiotik mendesak bakteri “jahat” sehingga ruang hidup bakteri “jahat” ini
terdesak. Salah satu bakteri jahat adalah Vibrio sp., penyebab penyakit.
Dengan demikian, probiotik ini bersifat competitive exclusion, yaitu
bakteri yang jahat didesak keluar dan diganti dengan bakteri yang baik berasal
dari probiotik tersebut.
Menurut Teddy,
Vibrio boleh dikatakan sebagai penyakit oportunis karena bisa menyerang
sistem pencernaan udang sehingga udang menjadi lemah. Pada saat lemah itu,
virus-virus lain masuk, seperti white spot syndrome
virus (WSSV), taura syndrome virus (TSV), daninfectious
myonecrosis virus (IMNV). Dengan adanya probiotik, udang masih bisa hidup
dengan nyaman. Hal ini seperti yang dilakukan di Brasil dan Ekuador. “Bagaimana
udang bisa hidup di lingkungan yang sudah ada myo (IMNV),” tukas Teddy.
Selain mendesak
bakteri yang jahat, probiotik juga bisa menguraikan endapan (berupa udang yang
mati atau sisa-sisa pakan) yang ada di dasar tambak. Dengan demikian, bisa
mengurangi racun metabolit, seperti NH2, NO2, dan H2S yang terdapat di dalam
tambak.
2.6 Efek Tak Langsung
Dengan demikian,
logikanya, probiotik itu berfungsi untuk menciptakan lingkungan tambak sebaik
mungkin supaya penyakit tidak ada. “Bayangkan di rumah sakit, begitu banyak
orang keluar masuk bawa penyakit, kok nggak pernah terjadi wabah penyakit di
rumah sakit. (Karena sanitasi lingkungannya terjaga). Teorinya ‘kan begitu,”
urai Teddy.
Lalu, apakah
probiotik ini berefek langsung bagi keberhasilan industri tambak udang?
Probiotik tidak seperti obat yang langsung bekerja pada sumber penyakit yang
bikin orang langsung sembuh. Probiotik hanya menjaga ekosistem sehingga udang
lebih nyaman hidup. “Efek langsung (probiotik) tidak ada. Tapi efek tidak
langsungnya, pada saat udang bergairah, makannya normal sehingga pertumbuhannya
bagus,” katanya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroba di
tambak dan saluran usus udang sangat penting untuk menjaga dan mengoptimalkan
produktivitasnya tanpa penggunaan profilaksis zat berbahaya. Pemeliharaan
kualitas air yang baik dan pengendalian penyakit terkait erat dengan
pengelolaan komunitas mikroba dan fitoplankton.
Probiotik adalah
penggunaan mikroba hidup yang menguntungkan saluran pencernaan hewan untuk
meningkatkan kesehatan inangnya. Jadi lebih difokuskan pada hewan/inangnya.
Sejalan dengan kemajuan tehnologi, probiotik juga dimanfaatkan dalam
akuakultur. Probiotik adalah penggunaan bakteri atau mikroba menguntungkan
untuk meningkatkan kesehatan ekosistem tambak, kesehatan udang maupun
meningkatkan sistem imun dari inang (udang) dan mengendalikan/menghambat
mikroba patogen.
DAFTAR PUSTAKA
Euro 2020 Odds William Hill Betfair | ThtoBet 다파벳 다파벳 메리트 카지노 주소 메리트 카지노 주소 jeetwin jeetwin 590Dell's Alienware Concept UFO is a portable portable gaming
BalasHapus